Sabtu, 23 Maret 2013

STRUKTUR MUSKULOSKELETAL PADA PENDERITA OSTEOPOROSIS


Harus Dipahami!!!
1.  Kalsitonin à Menghambat resorpsi tulang dan merangsang pembentukan tulang.
2.  Hormon Estrogen à Menghambat pemecahan tulang dan membantu pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita.
3.  Hormon Paratiroid à Meningkat seiring bertambahnya usia dan meningkatkan resorpsi tulang.
4.  Vitamin D à Absorpsi kalsium dan mineralisasi tulang normal.
5.    Vitamin D dan Kalsium à Mempertahankan remodeling tulang dan fungsi tubuh.

OSTEOPOROSIS
1.    Osteoporosis adalah suatu penyakit dengan karakteristik massa tulang yang berkurang dengan kerusakan mikroarsitektur jaringan yang menyebabkan kerapuhan tulang dan risiko fraktur yang meningkat.
2.  Osteoporosis lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, wanita Kaukasia lebih rentan daripada wanita Afrika-Amerika, wanita kulit putih lebih rentan daripada wanita kulit hitam, dan wanita diantara usia 51-75 tahun lebih rentan terserang osteoporosis.

Pada orang dewasa puncak massa tulang terjadi pada usia sekitar 35 tahun. Kehilangan massa tulang mulai terjadi setelah tercapainya puncak massa tulang. Seiring berjalannya waktu, kalsitonin yang menghambat resorpsi tulang dan merangsang pembentukan tulang mengalami penurunan. Pada wanita, kehilangan estrogen dan pada ooforektomi mengakibatkan percepatan resorpsi tulang dan berlangsung terus selama tahun-tahun pascamenopause. Di sisi lain, hormon paratiroid meningkat seiring bertambahnya usia dan meningkatkan resorpsi tulang. Konsekuensi perubahan ini adalah kehilangan massa tulang seiring berjalannya waktu. Sehingga menyebabkan osteoporosis.
Diet kalsium dan vitamin D yang sesuai harus mencukupi untuk mempertahankan remodeling tulang dan fungsi tubuh. Asupan kalsium dan vitamin D yang tidak mencukupi selama bertahun-tahun mengakibatkan pengurangan massa tulang dan pertumbuhan osteoporosis. Asupan kalsium yang dianjurkan (RDA):
a.       Usia 11-24 tahun: 1200 mg/hari
b.      Dewasa: 800 mg/hari
c.       Perempuan Pascamenopause: 1000-1500 mg/hari
d.      Lansia: Tidak terbatas, karena penyerapan kalsium kurang efisien dan cepat diekskresikan melalui ginjal

Bahan katabolik endogen (diproduksi oleh tubuh) dan eksogen (dari sumber luar) dapat menyebabkan osteoporosis. Penggunaan kortikosteroid yang lama, sindrom Chusing, hipertiroidisme, dan hiperparatiroidisme menyebabkan kehilangan tulang. Obat-obatan seperti isoniazid, heparin, tetrasiklin, antasida yang mengandung alumunium, furosemid, antikonvulsan, kortikosteroid, dan suplemen tiroid memengaruhi penggunaan tubuh dan metabolism kalsium.
Pembentukan tulang dipercepat dengan adanya stress berat badan dan aktivitas otot. Sehingga imobilitas juga mempengaruhi terjadinya osteoporosis. Ketika diimobilisasi dengan gips, paralisis, atau inaktivitas umum, tulang akan diresorpsi lebih cepat dari pembentukannya sehingga terjadi osteoporosis. Selain itu, kebiasaan mengkonsumsi alkohol, kafein, dan merokok juga merupakan faktor penyebab terjadinya osteoporosis.
Pada penderita osteoporosis akan terjadi penurunan massa tulang total. Dimana akan terjadi peningkatan kecepatan resorpsi tulang lebih besar dari pada kecepatan pembentukan tulang dikarenakan beberapa faktor. Pada penderita osteoporosis, kondisi kepadatan tulang akan berkurang secara perlahan, sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala pada beberapa penderita. Jika kepadatan tulang sangat berkurang yang menyebabkan tulang menjadi kolaps dan hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk. Tulang-tulang yang terutama terpengaruh pada osteoporosis adalah radius distal, korpus vertebra terutama mengenai T8-L4, dan kollum femoris. Kolaps vertebra hanya terlihat sebagai kifosis progresif. Dengan berkembangnya kifosis terjadi pengurangan tinggi badan. Beberapa wanita pascamenopause dapat kehilangan tinggi 2,5cm-15cm akibat kolaps vertebra.

Pencegahan
1.    Diet Kalsium dan Vitamin D yang mencukupi.
2.    Melakukan olahraga dengan beban sesuai batas kemampuan.
3.    Mengonsumsi obat-obatan.

Penatalaksanaan
1.    Diet tinggi kalsium dan vitamin D yang mencukupi dan seimbang sepanjang hidup (misal keju, brokoli kukus, salmon kaleng).
2.    Terapi penggantian hormone dengan estrogren dan progesterone kepada perempuan yang mengalami menopause.
3.    Terapi menggunakan obat-obatan:
a.    Kalsitonin
b.    Natrium Fluorida
c.    Bifosfonat
d.   Natrium etidronat
e.    Alendronat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STIKES Hang Tuah Surabaya Jaya!!!